Puasa Jangan Kanibal
Ketika dalam
suatu waktu pernah saya mendengar
“Eh gimana
teman-teman? Ada gossip baru?”
Subhanallah,
bulan puasa begini masih menggosip (ghibah)
Padahal
berita itu tak tentu benar tapi mereka antusias membicarakan
Lalu yang
lain menimpali “Kita kan puasa? masa gossip? Kita bicara fakta saja deh”
Laahaula
walaaquwwata illaa billaah, mereka seakan-akan membuat perkara ini enteng
Apakah
mereka tidak tahu atau pura-pura tidak tahu ini pembicaraan mereka
Ketika
mereka membicarakan “fakta” tentang kejelekan atau aib orang lain maka itu
adalah ghibah, tetapi ketika mereka membicarakan “gossip” tentang kejelekan
atau aib orang lain maka itu adalah GHIBAH.
Apakah
mereka tidak tahu atau pura-pura tidak tahu agar bisa berbincang-bincang lama
dengan temannya? Mengajak temannya berdosa bersama? Mengajak temannya untuk
bersama-sama memakan bangkai temannya sendiri? Naudzubillah
Allah ta’ala
berfirman :
“Dan janganlah kalian saling menggunjing. Adakah seorang
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (QS.
Al-Hujurat: 12).
Sekarang syubhat dimana-dimana, ketika suatu kemaksiatan diganti
nama mereka menganggap ittu adalah hal yang berbeda padahal isinya sama.
Misalnya, ketika orang ditawari dengan sistem riba mereka
menolaknya, tapi ketika mereka ditawarkan dengan adanya bunga. Seolah mereka
menerima dengan santai tanpa menganggap bahwa sejatinya itu adalahh riba.
Begitu pula ghibah, ketika diganti dengan kata gossip atau “fakta” maka
seolah-olah itu bukanlah suatu kemaksiatan akan tetapi suatu trend yang boleh
ditiru. Naudzubillah
Maka dari itu, pandai-pandailah dalam menjaga lisan. Jangan
mengucapkan suatu, jangan ikut mendengarkan sesuatu kecuali di dalamnya
terdapat kebaikan maka jika tidak ada maka lebih baik diam dan tinggalkan.
Al-Fudhail
bin Iyadh rahimahullah berkata :
“Hendaknya
kamu disibukkan dengan memperbaiki dirimu. Janganlah kamu sibuk membicarakan
orang lain. Barangsiapa yang senantiasa disibukkan dengan membicarakan orang
lain maka sungguh ia telah terpedaya.”
Semoga
bermanfaat. Wallahu a’lam bish showab
Akhukum
Kharisma Ridho Husodo
Sabtu, 13
Ramadhan 1437H
@ Poliklinik
Univeristas Brawijaya
0 komentar:
Posting Komentar