Cinta itu Ibarat Kopi
Pepatah Arab mengatakan :Cinta ibarat kopi. Sedikitnya tidak menghilangkan dahaga. Banyaknya tidak membuat kenyang.
Begitulah cinta, ketika seseorang dilanda cinta kepada seseorang maka ketika bertemu sebentar maka rasa haus rindunya tidak akan hilang melainkan sedikit saja, bahkan ketika berpisah batas rasa rindunya semakin tinggi.
Dan juga ketika, kita dalam waktu yang lama memadu rasa cinta maka tidak akan pernah puasa mereka melukannya. Ketika ada kesempatan maka akan dilakukan oleh seorang dengan kekasihnya.
Akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kita menyikapi rasa cinta ini. Selayaknya kita salurkan cinta ini kepada yang halal karena bila terhadap yang haram akan menjadi dosa.
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Sesungguhnya sebagian dari para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya lebih banyak mendapat pahala, mereka mengerjakan shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka bershodaqoh dengan kelebihan harta mereka”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bukankah Allah telah menjadikan bagi kamu sesuatu untuk bershodaqaoh? Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah shodaqoh, tiap-tiap tahmid adalah shodaqoh, tiap-tiap tahlil adalah shodaqoh, menyuruh kepada kebaikan adalah shodaqoh, mencegah kemungkaran adalah shodaqoh dan persetubuhan salah seorang di antara kamu (dengan istrinya) adalah shodaqoh“. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah (jika) salah seorang di antara kami memenuhi syahwatnya, ia mendapat pahala?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa. Demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahala”. (HR. Muslim no. 2376)
Maka hendaknya bagi pemuda segera menikah agar bisa lebih menjaga kemaluannya serta pandangannya sehingga pikirannya lenih jernih dan tidak banyak "Menghayal". Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda
‘Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; karena puasa dapat menekan syahwatnya (HR Bukhari)
Wallahu a'lam bish showab, Semoga bermanfaat
Selasa, 21 Syawal 1437H
Akhukum Kharisma Ridho Husodo
@ RS UD dr. Saiful Anwar Malang
0 komentar:
Posting Komentar