Hujan bisa berarti rahmat atau Adzab
Alhamdulillah,
sekarang sudah musim hujan. Hujan adalah satu nikmat yang diturunkan oleh
Allah, tidak ada seseorangpun/sesuatu apapun yang mampu menurunkan hujan, atau
menahan hujan atau mengetahui kapan hujan akan turun. Dan musim hujan ini
sangatlah disenangi oleh sebagian golongan masyarakat terutama dalam bidang
pertanian, karena sumber air insyaAllah pada musim ini baik. Akan tetapi
bagi sebagian orang hujan adalah hal yang mengganggu karena aktivitas
sehari-hari bisa tidak sesuai rencana bila hujan turun. Akan tetapi perlu
diketahui bahwa hujan ini adalah rahmat, akan tetapi bisa berarti pula adzab.
Allah
berfirman :
“dan Dialah
yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan
Dialah yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji. (QS Asy-Syuurra:28)
“Dan di
langit rizqimu dan terdapat apa yang dijanjikan kepadamu (QS Adz-dzarriyat :
22)
Yang dimaksud
dengan rizqi adalah hujan, sebagaimana pendapat Abu Sholih dari Ibnu ‘Abbas dan
mayoritas para ulama tafsir. Dalam tafsir Ath-Thobari disebutkan “dari langit
itu diturunkan hujan dan salju, dimana dengan sebab keduanya keluarlah berbagai
rizqi, kebutuhan, makanan dan selainnya dari dalam bumi. (Tafsir Ath-thobari)
Akan tetapi
perlu diketahui juga bahwa hujan bisa berupa adzab dari Allah, sebagaimana
dahulu Allah memberikan adzab kaum ‘Aad. Dalam firman Allah :
“Maka
tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah
mereka, berkatalah mereka: "Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada
kami". (Bukan!) bahkan itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan
segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih, yang menghancurkan segala
sesuatu dengan perintah Tuhannya, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan
lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi
balasan kepada kaum yang berdosa.” (QS Al-Ahqaf :24-25)
Sehingga
ketika, turun hujan maka berdoalah agar hujan itu adalah rahmat, yang
bermanfaat bagi kita. Dari Ummul Mukminin, ’Aisyah radhiyallahu ’anha,
إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا
رَأَى الْمَطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّباً
نَافِعاً
“Nabi
shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau
mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami
hujan yang bermanfaat]”. (HR. Bukhari no. 1032)
Do’a adalah
senjata orang mu’min, sehingga ketika hujan kita berdoa demikian akan menjadi
sebab Allah menurunkan rahmatNya kepada kita.
Wallahu a’lam.
Barakallahu fiikum
Akhukum Kharisma
Ridho Husodo
Ahad, 4
Rabiul Awal 1438H
Sumber :
Tuasikal, M.A. 2013. Panduan Amal Shalih di Musim Hujan. Pustaka Muslim :
Yogyakarta.
0 komentar:
Posting Komentar