Islam Harus Lebih Toleran?
Akhir-akhir ini sedang marak bagaimama saling menghormati..
Permainan putar balik logika sudah membuat masyarakat bingung
Menghormati yang ini, menghormati yang itu...
Sehingga banyak orang bingung dengan berita yang bertebaran
Toleransi selama ini terbukti cukup ‘dahsyat’ dan banyak memakan korban dari umat Islam yang memang hidup di tengah masyarakat yang majemuk.
Walaupun mayoritas adalah islam, Toleransi kerap kali dijadikan sebagai pembenar untuk melegalkan perbedaan dan perselisihan meskipun hal tersebut sudah menyentuh prinsip-prinsip agama.
Padahal, Islam adalah agama yg adil bagi siapa saja, yaitu menempatkan sesuatu sesuai tempatnya dan memberikan hak sesuai dengan haknya. Begitu juga dengan toleransi dalam beragama. Agama Islam melarang keras berbuat zalim dengan agama selain Islam dengan merampas hak-hak mereka. Allah ta’ala berfirman,
“Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil” (QS. Al-Mumtahah: 8)
Akan tetapi toleransi ada batasnya dan tidak boleh kebablasan. Semisal mengucapkan “selamat natal” dan menghadiri acara ibadah atau ritual kesyirikan agama lainnya. Karena jika sudah urusan agama, tidak ada toleransi dan saling mendukung.
Bukti bahwa islam adalah agama toleran dibanding yang lain seperti ketika Umar bin Khattab radhiallahu’anhu membebaskan dan menaklukkan Yerussalem Palestina. Beliau menjamin warganya agar tetap bebas memeluk agama dan membawa salib mereka. Umar tidak memaksakan mereka memluk Islam dan menghalangi mereka untuk beribadah, asalkan mereka tetap membayar pajak kepada pemerintah Muslim. Berbeda ketika bangsa dan agama lain mengusai, maka mereka melakukan pembantaian seperti pembantaian di andalusia.
Coba bandingkan dengan Islam ketika menguasai wilayah-wilayah Kristen atau agama dan kepercayaan selainnya, adakah catatan sejarah tentang pembersihan etnik? Adakah pengusiran? Bagaimana Umar bin Khattab datang ke Jerusalem dalam menghadapi Yahudi dan Kristen di sana? Mereka tidak kehilangan hak-hak dan tidak mengalami pelcehan, penyiksaan, dan pemaksaan.
Maka percayalah bahwa islam ini adalah agama yang rahmat. Dan apabila umat lain ingin mengajari islam makna toleransi maka itu ibarat mereka ingin mengajari ikan berenang. Mereka yg ingin mengajari ikan yang sebenarnya sudah mahir berenang layaknya apabila ingin mengajari umat islam untuk bertoleransi karena sejatinya agama islam lah yg memiliki ajaran toleran yang sempurna. Tapi merekalah yang harus menghormati kita bahwa toleransi tidak ada dalam hal agama khususnya aqidah. Karena aqidah adalah harga mati seorang muslim.
Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam bish showab
Akhukum Kharisma Ridho Husodo
Rabu, 10 Ramadhan 1437
@ Lab Urologi
0 komentar:
Posting Komentar