Pemuda, kok mlempem
Masa muda merupakan masa keemasan, dimana masa ini merupakan
masa yang optimal untuk membangun masa depan kita.
Masa muda adalah masa dimana masa ini seorang individu akan
cenderung ingin “terlihat” dihadapan manusia dan ingin membuat suatu “perubahan”
sesuai keinginan mereka.
Akan tetapi sekarang ini banyak kita dapati anak muda-anak
muda di negeri kita yang kita cintai ini sangatlah jauh dari kata “Religius”
bahkan “moralitas” pun sudah jatuh. Kita
cermati bahwa persentase anak muda yang mengenyang pendidikan universitas tidak
lebih dari 5%. Akan tetapi mahasiswa-mahasiswa kampus mayoritas adalah pemuda
yang “bermasalah”. Coba perhatikan, kebanyak mahasiswa-mahasiswa sekarang itu
hanya sibuk dengan urusan-urusan yang duniawi. Syukur-syukur urusan dunia yang
bermanfaat, tapi kebanyakan mereka menyibukkan diri dengan hal yang konyol dan
tidak mendatangkan kemanfaatan.
Misalnya adalah mahasiswa disibukkan dengan pesta. Bagaimana
tidak? Kebanyakan mahasiswa yang katanya “gaul” memiliki untuk menyibukkan diri
dengan urusan pesta. Setiap berkumpul dengan temannya obrolan dan tujuanya cuma
untuk mengadakan pesta, menghadiri pesta, nongkrong-nongkrong, lebih-lebih
mereka juga berpeluang untuk melakukan kemaksiatan kepada Allah azza wa jalla.
Contoh lain lagi adalah, membuat suatu acara yang tidak
bermanfaat. Misalnya adalah konser musik, DJ party, subhanallah acara-acara
mahasiswa sungguh tidak moralis sekarang dan sudah mulai aneh. Seharusnya kalau
acara yang berkelas dan bermanfaat begitu lah, misalnya seminar mengenai
profesi masing-masing fakultas.
Mahasiswa sekarang juga disibukkan dengan hobi yang tidak
bermanfaat seperti nonton film, main game online, apapun bentuknya baik di PC
maupun di HP. Bahkan saking kuat adiksinya, sambal makan, sambal BAB, tangan
tuh sulit lepas dari namanya HP atau sekarang disebut smartphone. Makah hobi seperti ini merugikan dan mengekang
kreativitas pemuda-pemuda negeri.
Yang terakhir ini adalah hal yang paling berat mungkin yang
dialami mahasiswa, yaitu cinta dan romantisme. Nah.. kalau ini mah, sulit
memang untuk keluar dari fitnah syahwat. Apalagi bagi laki-laki dimana sungguh
sangat luar biasa fitnah wanita saat ini.
Dari segala arah, banyak aurat diumbar,Bagian tubuh wanita pun seperti binatang liar,untuk dipersembahkan kepada lelaki yang pandangannya lapar,akhirnya pun terjadi timbul perbuatan yang keji dan mungkar.Naudzubillahi min dzalik, wa naudzubillahi minnannar
Coba pikirkan, apabila kebanyakan pemuda sekarang penuh
dengan syubhat dan syahwat serta keblinger semua, siapa yang akan memimpin
kelak? Yang memegang kepemimpinan masyarakat mayoritas atau minoritas? Jadi,
ayolah sebagai pemuda, tuntunlah ilmu agama dan jadilah ahli di bidang kalian
masing-masing. Karena, kita sebagai pemuda merupakan tonggak perjuangan negeri
ini, dan tonggak perjuangan agama Allah azza wa jalla ini.
Kenapa masa muda ini sangat penting untuk dibahas? Sebagai
muslim, kita harus patuh dan taat dengan perintah Allah dan rasul-Nya kan?
Sepakat? Perhatikan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba (menuju batas shirothol mustaqim)
sehingga ia di tanya tentang umurnya untuk apa ia habiskan, ilmunya untuk apa
ia amalkan, hartanya dari mana ia peroleh dan dikemanakan ia habiskan dan masa
mudanya untuk apa ia gunakan.” (HR Shahih Turmizi dan Ad Damiri).Jadi mulai sekarang, persiapkan jawaban untuk menjawab “Masa muda kita untuk apa kita gunakan?”
Allah
berfirman :
Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari
keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi
kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan
beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Kuasa.(QS Ar-Rum :54)
Perhatikan ayat di atas, Allah menjadikan
kuat sesudah lemah yang artinya pertama adalah Allah menciptkan manusia yang
kuat yaitu saat masa muda diantara dua kelemahan yaitu kelemahan pertama yang
dimaksud adalah masa kecil dan kelemahan kedua yang dimaksud adalah masa tua.
Dan para ulama berpendapat bahwa masa muda berakhir pada usia 40 tahun. Maka
benar-benar manfaatkanlah masa muda kita sekarang ini.
Rasulullah Shallallahu ‘aihi Wassallam bersabda,
“Allah tidak lagi menerima alasan dan uzur seorang hamba
yang usianya telah dipanjangkan-Nya hingga 60 atau 70 tahun; sungguh Allah
tidak lagi menerima alasannya, sungguh Dia tidak lagi menerima uzurnya.” (HR
Ahmad)
Dengan demikian, batas usia manusia yang telah dicukupkan
Allah untuk berpikir, menurut pendapat yang paling sahih, adalah 60 tahun. Jika
60 dan 70 tahun adalah usia di mana Allah telah menutup pintu alasan dan uzur
bagi hamba-Nya, juga merupakan masa-masa sehat seorang hamba, berarti kira-kira
segitulah rata-rata usia umat Nabi Muhammad. Menurut Al-Khithabi, orang yang
telah mencapai usia 60 tahun tidak lagi diberi kesempatan untuk mengungkapkan
alasan dan uzurnya. Misalnya dengan berkata, “Coba seandainya Allah memberiku
umur yang lebih panjang lagi, maka aku dapat lebih banyak beribadah lagi.”
Karena, usia 60 tahun itu sudah dekat dengan kematian. Dalam usia itu,
seseorang semestinya sadar, segera bertobat kepada Allah, dan lebih fokus lagi
beribadah. Selama usia itu, uzur demi uzur telah dilaluinya, alasan demi alasan
telah diungkapkannya, dan peringatan demi peringatan telah diterimanya.
Saya, juga sebagai mahasiswa, ada beberapa hal yang menjadi
permasalah pemuda. Pikiran pemuda sebagian hanya 3, yaitu :
1.
Pasangan
Ngomongin soal pasangan, para pemuda
khawatir kalau nanti tidak mendapatkan jodoh sehingga mereka mengambil jalan
pintas dengan cara yang dinamakan “Pacaran”. Subhanallah, Pacaran itu kayak
korupsi saudara dan saudariku. Bagaimana tidak, melalui pacaran kalian
menikmati sesuatu yang haram yang belum halal untuk kalian nikmati. Jadinya
menikmati sesuatu yang haram bukan?
Tapi tapi tapi, khawatir kalau ga dapat
jodoh? Subhanallah, percaya kan sama janji Allah. Allah berfirman :
Wanita-wanita yang keji
adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat
wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk
laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang
baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh
mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga).
(QS An-Nur : 26)
Selain itu islam juga memberikan solusi
berupa ta’aruf. Akan tetapi jangan melabeli pacaran kalian dengan ta’aruf. Ta’aruf
itu harus ada perantara antara lelaki dan perempuan, ga boleh tiap hari ta’aruf
di kafe. Paham ya?
Jadi sebagai pemuda, usahakan Jangan telat menikah dan hindari ikhtilat sebisa mungkin.
2.
Lingkungan
Untuk lingkungan ini, carilah yang
kondusif. Jangan bergaul sama preman, jangan bergaul sama kumpulan orang
bertato. Karena kita harus bener-bener pintar dalam memilih teman. Salah teman
bisa salah jalan. Rasululllah shallallhu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Seseorang itu menurut agama
teman dekatnya, maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman
dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Dan selanjutnya, jauhilah rokok. Selain diketahui bahaya dari rokok
secara kesehatan juga karena rokok bisa menjadi pintu gerbang menuju hal yang
lebih buruh, yaitu narkoba.
3.
Harta
Keuangan atau harta bisa menjadi salah satu
yang bikin pemuda gagal sukses. Karena mereka mati-matian mengejar harta, tanpa
memperhatikan nilai keberkahan dari harta itu sendiri. Perhatikan perkataan
dari sosok dari negeri kita, Buya Hamka :
“Jika hidup hanya sekedar hidup, babi di
hutan juga hidup. Jika bekerja hanya sekedar bekerja, monyet juga bekerja"
Jadi
seoarang pemuda harus kreatif dalam mencari rezeki dengan cara yang ma’ruf dan
halal.
Sehingga solusi dari ini semua adalah sebagai
pemuda jangan mlempem, jadilah pemuda yang tegas dan bekerja keras dan tak lupa
pegang teguh Al-Quran dan as-sunnah sebagai pedoman hidup. Jangan sampai mudah
tertipu dengan syubhat dan syahwat yang mengepung dari berbagai arah. Semoga
Allah merahmati kita semua. Selanjutna insyaaAllah akan diceritakan kisah-kisah
para pemuda di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Wallahu
a’lam bish showab
Selasa,
28 Muharram 1437H
Akhukum,
Kharisma Ridho H
0 komentar:
Posting Komentar