Rabu, 28 Desember 2016

Jangan Begadang jika Khawatir Shubuhmu terlantar

Banyak orang tertipu dengan dunia sehingga meninggalkan dan meremehkan kewajiban utamanya yaktu beribadah kepada Allah azza wa jalla.
Banyak yang mati matian mengejar dunia tetapi masalah akhirat seadanya saja.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Bersegeralah melakukan amalan sholih sebelum datang fitnah (musibah) seperti potongan malam yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore hari dalam keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia menjual agamanya karena sedikit dari keuntungan dunia” (HR. Muslim)

Ya beginilah dunia itu melenakan. Hanya orang2 yang dikehendaki Allah yg mendapat hidayah sehingga tida tertipu dengan dunia.
Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata: ‏«لا يجوز للمسلم أن يسهر سهرا يترتب عليه إضاعته لصلاة الفجر في الجماعة أو في وقتها، ولو كان ذلك في قراءة القرآن أو طلب العلم» "Tidak boleh bagi seorang muslim untuk begadang yang mengakibatkan menelantarkan shalat shubuh secara berjama'ah atau mengerjakannya tidak tepat pada waktunya, walaupun dia begadang untuk membaca al-Qur'an atau menuntut ilmu."
(Majmu'ul Fatawa)

Karena memenuhi hak Rabmu itu adalah diatas segalanya dibandingkan nikmat dunia yg kamu banggakan.

Wallahu a'lam.
Kharisma Ridho Husodo
Majsid Ibnu Sina RSSA Malang
28 Rabiul Awal 1438H

Selasa, 27 Desember 2016

Wasiat Emas untuk Abu Hurairah

Wasiat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada Abu Hurairah

Nama aslinya adalah Abdurrahman bin Shakhr. Abu Hurairah adalah sahabat yg paling banyak meriwayatkan hadits. Karena beliau senantiasa berada disisi Rasulullah sementara lainnya ada yg berdagang dan lainnya.
Abu Hurairah sangat mencintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketulusan cintanya diungkapkan dengan pernyataannya: “Wahai, baginda Rasulullah. Ketika aku melihat engkau, bahagia kurasakan dalam diriku dan sejuk pandanganku”(HR Tirmidzi). Kecintaan itu menanamkan perasaan mendalam terhadap nama Rasulullah, sampai-sampai ia tidak mampu menguasai dirinya, terisak menangis berkali-kali sampai pingsan.
Dia mendapatkan keutamaan atas do’a Rasulullah kepada kabilahnya, Daus, agar mendapat petunjuk. Juga mendapatkan keutamaan Yaman, karena ia sebagai orang Yaman. Demikian juga mendapatkan pahala hijrah kepada Allah dan RasulNya, karena hijrahnya sebelum penaklukan kota Mekkah dan mendapatkan keutamaan do’a Rasulullah kepadanya. Sekaligus mendapatkan keutamaan sebagai orang miskin dan Ahli Shuffah, pahala berjihad di bawah panji Rasulullah serta pahala menghafal hadits Rasulullah dan menyampaikannya.
Abu Hurairah menyiapkan diri menemani dan mulazamah dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam semata, hanya karena ingin mendengarkan dan menghafal seluruh sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan tujuan untuk menyebarkannya. Juga untuk melihat perbuatan, keadaan, pergaulan dan keputusan hukum Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Diantaranya ialah kisah dari Muhammad bin Sirin, ia berkata : Kami pernah berada di sisi Abu Hurairah. Dia memakai dua helai pakaian yang dicelup dengan tanah merah (berwarna merah) dari bahan katun, lalu ia menariknya seraya mengucapkan, “Bakh, bakh!” Abu Hurairah menarik pakaiannya seraya berkata,”Sungguh aku pernah terjatuh di antara mimbar Nabi dan kamar Aisyah Radhiyallahu ‘anha dalam keadaan pingsan, lalu datanglah seseorang dengan meletakkan kakinya di leherku. Dia menganggapku sudah gila, padahal aku tidak gila. Tidak menimpaku, kecuali kelaparan.”(HR Bukhari)
Selanjutnya ini adalah salah satu keutamaan Abu Hurairah yaitu bersegera dalam kebaikan.
Suatu ketika, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada para sahabat. Siapa diantara kalian yg mau aku beri nasihat lalu mengamalkannya atau setidaknya mengajarkannya kepada siapa saja yang mau mengamalkannya?
Maka abu hurairah menjawab “Aku, wahai Rasulullah”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendekatinya dan memegang pundak Abu hurairah. Kemudian bersabda : Jauhilah perkara-perkara yg dilarang Allah niscaya engkau menjadi orang yang paling baik ibadahnya, hendaknya engkau rela dengan apa2-apa yg telah dibagi oleh Allah kepadamu niscaya engkau menjadi orang yg paling kaya, berbaiklah kepada tentanggamu maka engkau menjadi orang mu'min sejati, cintailah saudaramu seperti engkau mencintai dirimu sendiri maka engkau akan menjadi seorang muslim sehati, dan janganlah banyak tertawa karena tertawa bisa mematikan hati. (HR Tirmidzi)
Dalam hadits tersebut dapat kita petik pelajran bagaimana sikap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika memberi nasihat yaitu lebih baik memberi nasihat ketika berhadapan sehingga terdapat kedekatan fisik dan hati bukan berjauh-jauhan.
1.Menjauhi larangan Allah maka menjadi orang yang ahli ibadah. Larangan yaitu hal-hal yang diharamkan. Siapa yg menjaga Allah, niscaya Allah akan menjaganya dalam kebaikan. Sehingga kita bisa menjaga hak-hak Allah, sehingga Allah akan memenuhi hak-hak kita di dunia dan akhirat.

Dari Abdullah bin ‘Abbas –radhiyallahu ‘anhuma– menceritakan, suatu hari saya berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda, “Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan andaipun mereka bersatu untuk melakukan sesuatu yang membahayakanmu, maka hal itu tidak akan membahayakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.”(HR Tirmidzi)

2.Merasa ridho atau rela dengan apa yg Allah ta’ala berikan niscaya kita menjadi orang yang paling kaya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “
“Sesungguhnya dunia ini manis dan indah. Dan sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla menguasakan kepada kalian untuk mengelola apa yang ada di dalamnya, lalu Dia melihat bagaimana kalian berbuat. Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap dunia dan wanita, karena fitnah yang pertama kali terjadi pada Bani Israil adalah karena wanita.”(HR Muslim)

Beliau juga bersabda :
“Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekai tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati) dan Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat.”(HR Muslim & Bukhari)

Karena tabiat manusia tidak pernah puasa dengan materi harta yg dimiliki kecuali yg dikehendaki Allah memiliki qana'ah. Maka kita harus berhati-hati terhadap fitnah dunia.

3.Berbaiklah kepada tetanggamu niscaya engkau menjadi mu'min sejati.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “……Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya……”(HR Bukhari & Muslim)

Maka sudah selayaknya sebagai makhluk social kita berbuat baik kepada tetangga dan yang paling penting adalah memperhatikan dan menunaikan hak-hak tetangga kita. Bahkan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kita berbaik kepada tetangga walaupun dalam hal kecil seperti memberi makan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wahai Abu Dzarr, jika engkau memasak masakan berkuah, maka perbanyaklah kuahnya dan perhatikanlah tetanggamu.” (HR Muslim)

4.Sebaiknya anda mencintai orang sebagaimana engkau dicintai niscaya engkau menjadi muslim sejati.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Tidaklah seseorang dari kalian sempurna imannya, sampai ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dirinya”.(HR Bukhari)
Maka salah satu tanda bahwa seorang sempurna imannya adalah dia menginginkan sesuatu yang menimpa saudaranya sebagaimana yang dia ingin.

5.Jangan banyak tertawa karena tertawa mematikan hati. Maksudnya adalah dalam hal yan berlebihan. Senyum dengan tertawa berbeda sementara senyum adalah sedekah.

Allah berfirman : “Orang-orang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi di dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: “Teruskanlah ejekanejekanmu (terhadap Allah dan Rasul-Nya)”. Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayatayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolokolok?”. [at-Taubah/9:64-65]

Sementara tertawa sampai yg tertawa-tawa sampai merubah postur tubuh. Orang-orang yang senantiasa mencari humor dalam dirinya maka itu akan menjatuhkan dirinya sendiri tidak ada wibawanya.
Rasuluallah shallallahu 'alaihi wasallam bukannya selalu cemberut tapi ada kalanya beliau tertawa atau bercanda.

Hasan al-Bashri berkata: "Ada seorang wanita tua yang datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata: "Wahai Rasululloh, doakan saya agar masuk surga." Beliau menjawab: "Wahai Ummu fulan, surga itu tidak dimasuki oleh orang yang sudah tua!?." Hasan berkata: "Wanita tua tadi akhirnya pergi sambil menangis." Maka Rasululloh shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Kabarkan kepadanya bahwa dia tidak masuk surga dalam keadaan tua, akan tetapi muda kembali, beliau sambil membaca ayat:
Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadah-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya, (QS. al-Waqiah[56]: 35-37) (HR. Tirmidzi )

Semoga kita dapat mengambil manfaat dari wasiat ini dan mengamalkannya dengan baik.

Wallahu a'lam bish showab
Malang, 23 Rabiul Awal 1438H
Kharisma Ridho Husodo

bit.ly/semangathati

Selasa, 20 Desember 2016

Berangkatkan hartamu sebelum jiwamu bisa

Mereka memang jauh dari kita..tapi bisa jadi mereka lebih dekat kepada Allah :") dan cinta kita pada mereka, bisa jadi sebab cinta Allah kepada kita :') hingga di padang mahsyar kita berharap dikenali sebagai saudara yang tidak melupakan mereka begitu saja..
.
Saudara kita di Aleppo, sungguh memerlukan kelembutan hati kita untuk mendoakan dan mendukung perjuangan mereka..
.
Jika jiwamu belum bisa berangkat, maka berangkatlah dengan hartamu..
.
Bagi sahabat yang ingin berdonasi silahkan transfer ke Bank Syariah Mandiri
451-750-211-1994
A.n Annisa Nailis Fathia Rachim
.
Batas pengumpulan donasi tgl 30 Desember 2016 dan silahkan konfirmasi pembayaran ke 081227152720/id line: annisafathia
dengan format (Nama_Alamat_Jumlah transfer) "... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan."
(QS. Al Maidah: 2)

Tim @medislam_
#saveAleppo

Minggu, 11 Desember 2016

Cintailah Rasul dengan Cara yang Benar

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah makhluk terbaik yang Allah ciptakan di muka bumi ini sehingga..
Aku tidak ingin mencintainya hanya dalam satu hari saja, tapi aku ingin mencintainya dalam setiap detik yang kujalani
Aku tidak ingin mencintainya dengan cara yang salah, tapi aku ingin mencintainya dengan cara yang benar, sesuai apa yang beliau ajarkan
Aku tidak ingin mencintainya hanya sebatas simbolis, tapi aku ingin cintaku kepadanya senantiasa ditulis oleh Allah sebagai kebaikan

Selasa, 06 Desember 2016

Rezeki tidak hanya harta kekayaan

Kebanyakan orang mengucapkan "Alhamdulillah" adalah ketika mendapatkan "rezeki", yg berupa harta saja. Karena rezeki yang dipahami kebanyakan orang adalah sebatas harta kekayaan mulai dari uang, makanan, rumah, kendaraan, dan lainnya. Ini lah yang sering membuat kebanyakan orang jauh dari rasa bersyukur. Maka hal ini perlu diluruskan mengenai hakikat rezeki.

Pertama, ada harta duniawi yang bermanfaat bagi badan seperti rezeki uang, makanan, kendaraan, rumah,kesehatan dan lainnya. Dan ini lah definisi rezeki yg banyak termaktub di benak banyak orang sehingga sulit mereka untuk bersyukur. Allah ta'ala berfirman : فَأَمَّا الْإِنسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ

“Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku” . (QS. Al Fajr :15-16)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Allah Ta’ala berfirman mengingkari keyakinan (sebagian) manusia. (Maksud ayat ini) bahwasanya jika Allah meluaskan rezeki mereka tujuannya adalah untuk menguji mereka dengan rezeki tersebut. Sebagian orang meyakini bahwa rezeki dari Allah merupakan bentuk pemuliaan terhadap mereka. Namun yang benar bukanlah demikian, bahkan rezeki tersebut merupakan ujian dan cobaan untuk mereka sebagaimana firman Allah :

. نُسَارِعُ لَهُمْ فِي الْخَيْرَاتِ بَل لَّا يَشْعُرُونَ. أَيَحْسَبُونَ أَنَّمَا نُمِدُّهُم بِهِ مِن مَّالٍ وَبَنِينَ

“Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa),Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar” (QS. Al Mu’minun:55-56).

Demikian pula sebaliknya. Jika Allah memeberinya cobaan dan mengujinya dengan menyempitkan rezekinya, sebagian orang menyangka Allah sedang menghinakannya. Maka Allah katakan : { كَلا } (sekali-kali tidak). Yang dimaksud bukanlah seperti persangkaan mereka. Allah memberikan harta kepada orang yang Allah cintai dan kepada orang yang tidak Allah cintai. Allah juga menyempitkan harta terhadap orang yang Allah cintai maupunn orang yang tidak dicintai-Nya.  Sesungguhnya semuanya bersumber pada ketaatan kepada Allah pada dua kondisi tersebut (baik ketika mendapat rezeki yang luas maupun rezeki yang sempit). Jika seseorang  kaya (mendapat banyak rezeki harta) dia bersyukur kepada Allah dengan pemberian tersebut, dan jika miskin (sempit rezeki) dia bersabar.” (Tafsiru al Quran al ‘Adzim, Imam Ibnu Katsir rahimahullah)

Yang kedua, adalah rezeki ruhiyah yaitu rezeki yang berkaitan dengan rohani/batin terutama berhubungan dengan agama dan akhirat seseorang. Rezeki ini diantaranya ilmu yg bermanfaat, akhlaq yang karimah, sumber pahala yang terus mengalir dan lainnya.

Allah ta'ala berfirman :
“Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezki yang baik kepadanya “ (QS. Ath Thalaq:11).

Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa Allah akan memberikan rezeki yang baik kepada orang beriman berupa apa? Yaitu berupa masuk surga dan kekal di dalamnya. MasyaAllah, bukankah itu rezeki terbaik dari Allah kepada hamba-Nya?

Saudarakau, ingatlah bahwa rezeki tidaklah sebatas harta kekayaan saja tetapi kemudahan, kesehatan, ilmu yang bermanfaat, kemudahan untuk beramal shalih, istri yang shalihah, anak-anak juga termasuk rezeki. Kewajiban kita adalah mencari rezeki tersebut dengan usaha yg halal dan bersyukur atas rezeki yang Allah berikan.

Ibnul Qayyim berkata, “Allah menjadikan sikap bersyukur sebagai salah satu sebab bertambahnya rizki, pemeliharaan dan penjagaan atas nikmatNya (pada orang yang bersyukur). (Demikian ini merupakan) tangga bagi orang bersyukur menuju Dzat yang disyukuri. Bahkan hal itu menempatkannya menjadi yang disyukuri”.

Dan tidak akan mati seorang hamba kecuali semua rezekinya sudah ia dapatkan.

Wallahu a'lam bish showab.
Saudaramu Kharisma Ridho Husodo
Selasa, 6 Rabiul Awal 1438H

Sumber :
1. Tafsir Ibnu Karsir
2. Al-Quran Al-Karim
3. Tafsir As-Sa'di
4. Madarijus Shalihin

Senin, 05 Desember 2016

Jadilah Penebar Kebaikan yang Selektif



Sungguh beruntung orang yang memiliki sumber kebaikan. Karena selain mendapatkan pahala dari kebaikan tersebut, orang tersebut juga akan mendapatkan pahala dari orang yang diajarinya baik secara langsung maupun tidak tanpa mengurangi pahala orang yang melakukannya tersebut. Inilah bisnis yang menguntungkan dunia dan akhirat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “
Barangsiapa menjadi pelopor suatu amalan kebaikan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya ganjaran semisal ganjaran orang yang mengikutinya dan sedikitpun tidak akan mengurangi ganjaran yang mereka peroleh. Sebaliknya, barangsiapa menjadi pelopor suatu amalan kejelekan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya dosa semisal dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosanya sedikit pun.” (HR. Muslim)

Minggu, 04 Desember 2016

Yang penting Allah ridho dengan pekerjaanmu

Serendah apapun pekerjaanmu di mata manusia, akan tetapi jika pekerjaanmu halal maka Allah akan memandangmu sebagai orang terhormat yg rela berkorban untuk menafkahi keluarga dan menolak untuk meminta-minta.

Sabtu, 03 Desember 2016

Hujan bisa berarti rahmat atau Adzab



Alhamdulillah, sekarang sudah musim hujan. Hujan adalah satu nikmat yang diturunkan oleh Allah, tidak ada seseorangpun/sesuatu apapun yang mampu menurunkan hujan, atau menahan hujan atau mengetahui kapan hujan akan turun. Dan musim hujan ini sangatlah disenangi oleh sebagian golongan masyarakat terutama dalam bidang pertanian, karena sumber air insyaAllah pada musim ini baik. Akan tetapi bagi sebagian orang hujan adalah hal yang mengganggu karena aktivitas sehari-hari bisa tidak sesuai rencana bila hujan turun. Akan tetapi perlu diketahui bahwa hujan ini adalah rahmat, akan tetapi bisa berarti pula adzab.

Izinkan aku menyebut namamu dalam do'a

"Izinkan aku untuk menyebut namamu dalam do'aku
sebelum nanti aku menyebut namamu dalam ijab qabulku di depat orang tuamu dan saksi akad
agar diantara kita tidak hanya sebatas mahabah saja akan tetapi juga tercipta mawadah dan rahmat
sehingga menghantarkan dalam perjalanan bersama menuju surga-Nya yang indah, yang tiada seorangpun bisa membayangkan keindahannya"

Kamis, 01 Desember 2016

Untuk dicatat dalam Menolong Agama Allah

Geram apabila melihat ada yg melecehkan agama Allah yang sempurna ini. Bukan karena benci kepada orang tersebut, akan tetapi karena cinta kepada-Nya yang membuat geram akan perbuatan orang yang merendahkan agama-Nya.

Dalam membela islam, bukannya untuk membuat diri ini dipuji, bukannya untuk menyulut perpecahan diantara masyarakat bernegara, akan tetapi inilah kewajiban umat islam yang sudah dalam koridor toleransi umat islam. 
Akan tetapi kami ingin agar toleran antar umat beragama tetap terjaga dengan ditegakkannya hukuman pasti terhadap orang yang telah merusak kerukunan bergama di negeri karena telah terang-terangan melecehkan ayat Quran yg suci hingga seluruh Indonesia tahu akan persitiwa ini.

Karena kami ingin dicatat di catatan amal kami bahwa kami telah berusaha dalam menolong agama Allah sehingga memiliki hujjah di yaumul hisab nanti. Karena Allah tidak mengharapkan hasil dari kita tetapi memerintahkan agar kita berusaha mengamalkan yang diperintahkan.

Allah berfirman :
"Wahai orang-orang berimam, jika engkau menolong agama Allah maka Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS Muhammad :7)

Ini adalah bentuk umat islam dalam mencintai Alquran dan mencintai penciptanya, Allah ta'ala.

Maka ya Allah, kami telah berusaha menolong agamaMu, maka tolonglah kami dalam urusan akhirat dan duniawi. Dan angkatlah izzah umat muslim di Indonesia. Mudahkanlah urusan kami untuk menegakkan persatuan di Indonesia.

Karena siapa lagi kami meminta selain kepada Engkau?
"Hanya kepadaMu kami beribadah dan hanya kepadaMu kami meminta" (QS 1:5)
Ijabahilah doa kami, tolonglah kaum muslimin di indonesia karena rahmatMu.

"Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku), dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan" [Yûsuf/12:18]

Hamba Allah yang fakir, Kharisma Ridho Husodo
Malam Jumat, 2 Rabiiul Awwal 1438
Copyright © 2014 Qolbu Booster