Jumat, 30 November 2018

Jangan biasakan Mubadzir

Pernah melihat orang pesan makanan berbagai macam lauk tapi akhirnya banyak yang tersisa?
atau pernah melakukan?
Saya kira semua orang pernah melakukannya. 


Itu namanya tabdzir. Ibnu 'Abbas radhiallahu 'anhu mendefinisikan tabdzir dengan membelanjakan harta di luar kebutuhan yang dibenarkan. Kalau mubadzir itu pelakunya.

Allah ta'ala berfirman :
وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’: 26-27).

Termasuk perbuatan boros (tabdzir) jika seseorang mengambil makanan tapi tak niat menghabiskan. Dia sebenarnya tahu kebutuhan perutnya lantas dia tidak mengambil sesuai porsinya. Malah dia memberi makanan kepada syaithan. Na’udzu billahi min dzalik.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلاَثًا وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلاَثًا فَيَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَيَكْرَهُ لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةَ الْمَالِ
Sesungguhnya Allah meridlai tiga hal bagi kalian dan murka apabila kalian melakukan tiga hal. Allah ridha jika kalian menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan (Allah ridla) jika kalian berpegang pada tali Allah seluruhnya dan kalian saling menasehati terhadap para penguasa yang mengatur urusan kalian. Allah murka jika kalian sibuk dengan desas-desus, banyak mengemukakan pertanyaan yang tidak berguna serta membuang-buang harta.” (HR. Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“كِيْلُوْا طَعَامَكُمْ يُبَارَكْ لَكُمْ.”
“Takarlah makanan kalian, maka kalian akan diberkahi.”(HR. Bukhari). 

Menakar makanan dan mengetahui takarannya ketika hendak memakainya, untuk mengambil darinya jumlah yang sesuai dengan kebutuhan adalah menghalangi dari sifat-sifat berlebih-lebihan dan membuang-buang harta (mubazir). 

Selain itu, sebagai yg memasaknya tentu akan kecewa jika makanannya terbuang sia-sia karena sisa orang yg mubadzir.
Ga mau kan jika buat sesuatu tapi disia-sia orang lain?

Jadi jangan mubadzir sob. Lihat kebutuhan antum lalu takar makanan sesuai kebutuhan karena hal tersebut lebih diberkahi dan dicintai Allah ta'ala.

Semoga kedepannya semakin bisa menjaga diri dari keborosan dan keberkahan meliputi hidupmu.

Barakallahu fiikum

dr. Kharisma Ridho Husodo, S.Ked
Sabtu, 23 Rabi'ul awwal 1440H

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2014 Qolbu Booster