Sabtu, 08 September 2018

Jangan (mudah) Baper, Apalagi sama "Dia"

Orang yg beriman itu tidak berarti tidak akan diuji oleh Allah ta'ala. Makanya jangan baper jika diuji, apalagi bersu'udzhan.
Allah ta'ala berfirman :
"Dan itulah dugaanmu yang telah kamu sangkakan terhadap Tuhanmu, (dugaan itu) telah membinasakan kamu, sehingga jadilah kamu termasuk orang yang rugi."
(QS Fushilat:23)
Dalam hadits disebutkan bahwa Allah sesuai prasangka hambaNya. Makanya orang beriman akan memahami agama dengan benar, karena jika jalannya benar insyaAllah pasti ujungnya bener. Jika tidak paham cara yg benar maka akan berujung pada kehancuran. Na'udzubillah.

Allah ta'ala berfirman :
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, Kami telah beriman dan mereka tidak diuji?. Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta."
(QS Al-ankabut :2-3). Beriman tidak berarti tidak duji. Karena ujian yg kita alami hari ini pernah dialami orang terdahulu. Nabi diuji, sahabat diuji, tabi'in diuji, orang2 shalih diuji.
Jangan merasa EKSLUSIF dalam ujian, seakan hanya kita yg diuji. 
Ingat, Allah tidak butuh dengan kita, tidak butuh manusia. Allah memerintahkan kita ibadah bukan berarti butuh ibadah kita untuk memberikan manfaat kepadaNya. Allah paling tidak butuh dengan bantuan dari selainNya. Tapi Allah telah ciptakan surga dan neraka. Kalau memang ingin masuk surga maka rapikan ibadah tapi kalau tidak suka maka neraka menantimu.

Allah berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung."
(QS. Ali 'Imran : 200)
Dalam ayat tersebut, Allah memerintahkan sabar untuk siapa? Untuk orang beriman dan sabar identik dengan ujian. Dan orang2 beriman pasti DIUJI. DIUJI untuk mengetahui siapa diantara kalian yg jujur keimanannya dan yg tidak. Walaupun tanpa diuji Allah pun tau tapi itu untuk memperjelas keimanan seseorang. Layaknya seorang murid dala lembaga pendidikan maka ada ujiannya karena untuk mengetahui statusnya.

Allah menguji seseorang karena cinta. Jadi jangan BAPER ketika diuji. Kalau paham dengan hakikat ujian maka seseorang tidak akan berkata "Kenapa saya terus yg diuji, Yaa Allah". Padahal Allah telah berfirman : Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya.(QS Al-An'am : 152)
Maka kita harus HUSNUDZHAN saja, jadi ketika diuji maka harus kita untuk MENGUATKAN iman. Bukan malah menjauh dari Allah ta'ala. Karena Dia telah mengabarkan :
"...Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."
(QS Ath-thalaq : 2-3)

Kebiasaan buruk kita adalah ketika mendapat ujian adalah malahan MENJAUH DARI ALLAH. Ini salah bro. Kuncinya "Allah yg mendatangkan ujian dan Allah jugalah yg memberikan solusi." Makanya Yuk Bertaqwa

Allah ta'ala berfirman :
"Tetapi barang siapa bertobat setelah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS Maidah : 39)
Ujian juga termasuk cara Allah melebur ujian. Dan orang yg beriman mengetahui bahwa dengan ujian menuntutnya menuju taubat. Allah adalah Ghofuur dan Rahiim, Dia akan mengampuni dan menyayangi kita. Jangan putus asa dalam menyebar dakwah dan kebaikan sampai akhir hayat. Ampunan Allah lebih besar dengan kemaksiatan yg kita lakukan, selama kita memohon ampun kepada Allah.

Ketika menyebar kebaikan misalnya menyuruh seseorang untuk berhenti merokok tapi malah dicacimaki dan dikucilkan maka sabar dan jangan BAPER apalagi sampai menyalahkan syariat. Hidup ini jangan mudah BAPER. Misal menyapa teman dengan salam tapi dia tidak menjawab maka jangan BAPER. Bisa jadi dia tidak dengar. Jangan mudah BAPER nanti nyesel. Kita berprasangka buruk kepada orang lain itu minta maafnya susah maka tabayyun (konfirmasi)

Allah ta'ala berfirman :
"Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang yang baik, maka sungguh, Dia Maha Pengampun kepada orang yang bertobat."
(QS Al-isra : 25)
Dalam ayat ini disimpulkan bahwa orang dikatakan baik jika diuji dia taubat. Dan dikatakan tidak baik jika diuji malah komplain. Karena itu adalah PRASANGKA BURUK kepada Allah. Ujian berat yg kita alami sikapi dengan ilmu syari bukan perasaan. 
Yuk ujian jangan dibaperin. Tidak mungkin ada asap tanpa ada api. Semua ada hukum sebab dan akibat. Jika diuji, ingat-ingat dosa kita, muhasabah diri lalu BERTAUBAT.

Semoga Allah menjaga kita agar dalam kebaikan 
Akhukum Kharisma Ridho Husodo
(Ringkasan Kajian ~ Ustadz Subhan Bawazier~ )

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2014 Qolbu Booster