Senin, 18 April 2016

Inilah Rahmat Allah dalam ciptaan-Nya, Lebah

Lebah adalah ciptaan Allah yang memiliki keutamaan luar biasa. Mulai dari minuman yang dikeluarkan yaitu madu, sengatnya, propolisnya dan masih banyak lagi produk kesehatan yang dibuat dari madu.

Allah ta’ala berfirman :
ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya : Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS An-Nahl : 69)

Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam tafsirnya :
Firman Allah azza wa jalla:
Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia
Maksudnya, dengan berbagai macam warnanya, ada yang putih, kuning, merah dan warna-warna lainnya yang indah sesuai dengan tempat peternakan dan makanannya.
Firman Allah azza wa jalla :
di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia
Di dalam madu terdapat obat penawar yang mujarab bagi manusia untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit yang dialami mereka. Dalil tersebut menunjukkan dhammir ه  pada فيه yang dimaksud kembali ke madu.

Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dalam kitab Ash-shahihain dari Abu Sa’id  al-Khudri rahimahullah :
Bahwasanya ada  seseorang yang datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam, lalu orang itu berkata “Sesungguhnya saudaraku sakit perut”. Maka beliau bersabda “Berilah dia minum madu”. Kemudian orang itu pergi dan memberinya minum madu. Setelah itu orang itu datang dan berkata “Ya Rasulullah, aku telah memberinya madu dan tidak berekasi kecuali bertambah parah”. Maka beliau berkata “Pergi dan beri dia minum madu lagi”. Kemudian orang itu pergi dan memberinya minum madu. Setelah itu orang itu datang lagi dan berkata “Ya Rasulullah, dia semakin bertambah parah”. Maka Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam “Maha Benar Allah dan perut saudaramu yang berdusta. Pergi dan berilah dia minum madu.” Kemudian dia pergi dan memberinya minum madu hingga akhirnya saudaranya itu sembuh.

Ilmu kedokteran menjelaskan bahwa : “Pada perut orang terdapat banyak endapan sisa-sisa makanan dan setelah diberi asupan madu maka endapan kotoran itu terlepas dan segera tergolong keluar sehingga hal itu membuat perutnya bertambah sakit. Tapi pada hadits diatas orang badui berpikir hal itu mengakibatkan keparahan, padahal madu itu sangat bermanfaat bagi saudaranya. Ketika madu itu semakin mendorong sisa sisa makanan yang membahayakan bahan, perutnya bertahan dan tekanannya pun menjadi normal sehingga semua penyakit terdorong keluar berkat petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam yang mendapat wahyu dari Rabb-Nya.
Penjelasan ini dikaitkan dengan fungsi madu sebagai anti-oksidan. Schramm et al (2003) mempublikasikan jurnal yang berjudul “Honey with high levels of antioxidants can provide protection to healthy human subjects”. Dalam jurnal tersebut disebutkan bahwa efek antioksidan dari madu berrsifat bioavailable dan dapat meningkatkan aktivitas antioksidan di dalam tubuh sehingga madu dapat memberikan pertahanan melawan stress oksidatif dan mampu melindungi manusia dari stress oksidatif.

Ibnu katsir juga menjelaskan :
Dari Ibnu ‘Abbas mengabarkan, Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda :
“Kesembuhan itu ada pada tiga hal, yaitu pada pembekaman, pada minum madu, atau pada pembakaran dengan api. Aku melarang umatku dari kayy (pengobatan dengan cara pembakaran). (HR Bukhari)

Molan (2001), dalam jurnalnya yang berjudul Why Honey is effective as a medicince, menyebutkan bahwa madu memiliki kemampuannya sebagai antibakteri, meningkatkan sistem imun, memiliki anti-inflamasi, memiliki aktioksidan, menstimulasi pertumbuhan sel, dan masih banyak lagi yang masih belum diketemukan.

Ibnu Katsir berkata :
Firman-Nya yaitu “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan”. Maksudnya, sesungguhnya pemberian ilham oleh Allah kepada hewan-hewan yang bertubuh lemah itu untuk berjalan menelursuri hutan belantara dan mengambil dari seluruh buah-buahan, lalu mengumpulkannya untuk dibuat sarang dan madu, yang ini merupakan sesuatu yang sangat baik, dan ini adalah tanda-tanda kekuasaan bagi Allah bagi orang-orang yang memikirkan keagungan yang menciptakan.
Sebagaimana di dalam tafsir Asy-syaukani dan Al-Qurthubi dijelaskan bahwa Sesungguhnya yang disebutkan dalam perkara lebah ini merupakan suatu keajaiban dari salah satu ciptaannya, bahwa perkara lebah merupakan perkara yang paling ajaib, aneh, dalam (tabiatnya) dan mengandung hikmah bagi orang-orang yang berfikir.

Sehingga disini Allah telah mengisyaratkan bahwa terdapat banyak manfaat yang dapat diambil dari lebah selain madu mulai dari sarangnya, sengatnya, dan lainnya. InsyaaAllaah pada selanjutnya akan dijelaskan manfaat lebah dari sengat. Biidznillah

Wallahu a’lam
Akhukum Kharisma Ridho Husodo

Senin, 10 Rajab 1437H

Pustaka :
1.       Ibnu Katsir. 2003. Tafsir Ibnu Katsir Jilid 5 : Tahqiq Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq. Bogor : Pustaka Imam Syafi’i
2.       Schramm DD, Karim M, Schrader HR, Holt RR, Cardetti M dan Keen CL. 2003. Honey with high levels of antioxidants can provide protection to healthy human subjects. J Agric Food Chem., Vol 12;51(6):1732-5
3.       Molan P. 2001. Why honey is effective as a medicine. Bee world, 82(1) : 22-40
4.       Al-Qurthubi (Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al-Qurthubi), tahqiq Abdur Razzaq Al-Mahdi. 715 M (136 H). Tafsir Al-Qurthubi. Darul Ihya At-Turats Al-„Arabi: Beirut. Vol 10.
5.       Asy-Syaukani (Imam Muhammad bin Ali bin Muhammad Asy-Syaukani). 2007. Fathul Qodir Al- Jami’ Baina Fannai Ar-Riwayah wa Ad-Diroyah min Ilmi At-Tafsir. Darul Ma‟rifah: Beirut Lebanon. Vol.3. Hal: 251.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2014 Qolbu Booster