Jauhilah MAK.S.I.AT
Setiap hari tidak bosan-bosannya kita melakukan maksiat.
Aurat terus diumbar, tanpa pernah sadar untuk mengenakan jilbab dan menutup
aurat yang sempurna. Shalat 5 waktu yang sudah diketahui wajibnya seringkali ditinggalkan
tanpa pernah ada rasa bersalah. Padahal meninggalkannya termasuk dosa besar
yang lebih besar dari dosa zina. Tidak hanya itu, yang lebih parah, kita selalu
jadi budak dunia, sehingga ramalan primbon tidak bisa dilepas, ngalap berkah di
kubur-kubur wali atau habib jadi rutinitas, dan jimat pun sebagai penglaris dan
pemikat untuk mudah dapatkan dunia. Hati ini pun tak pernah kunjung sadar.
Tidak bosan-bosannya maksiat terus diterjang, detik demi detik, di saat
pergantian malam dan siang. Padahal pengaruh maksiat pada hati sungguh amat
luar biasa. Bahkan bisa memadamkan cahaya hati. Inilah yang patut direnungkan
saat ini.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
beliau bersabda,
“Seorang hamba apabila melakukan suatu
kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia
meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila
ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga
menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar raan” yang Allah sebutkan dalam
firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang
selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’ (Al-Muthafifin : 14).” (HR Tirmidzi,
Ibnu Hibban, Ibnu Majah dan Ahmad)
Inilah di antara dampak bahaya maksiat bagi hati. Setiap
maksiat membuat hati tertutup noda hitam dan lama kelamaan hati tersebut jadi
tertutup. Jika hati itu tertutup, apakah mampu ia menerima seberkas cahaya
kebenaran? Sungguh sangat tidak mungkin. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Jika
hati sudah semakin gelap, maka amat sulit untuk mengenal petunjuk kebenaran.”
Hudzaifah berkata, “Iman membuat hati nampak putih bersih.
Jika seorang hamba bertambah imannya, hatinya akan semakin putih. Jika kalian
membelah hati orang beriman, kalian akan melihatnya putih bercahaya. Sedangkan
kemunafikan membuat hati tampak hitam kelam. Jika seorang hamba bertambah
kemunafikannya, hatinya pun akan semakin gelap. Jika kalian membelah hati orang
munafik, maka kalian akan melihatnya hitam mencekam.”
Perbanyaklah taubat dan istighfar, itulah yang akan
menghilangkan gelapnya hati dan membuat hati semakin bercahaya sehingga mudah
menerima petunjuk atau kebenaran. Selain itu berilmulah karena Ilmu ternyata mempunyai
pengaruh yang cukup besar dalam membentengi maksiat
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata “Cukup
rasa takut pada Allah disebut ilmu dan cukup orang yang terbuai dengan karunia
Allah disebut bodoh.”
Wallahu a’lam bish showab
Akhukum Kharisma Ridho
Pustaka : rumaysho.com
0 komentar:
Posting Komentar