Mahkota Malu akan Menghiasimu
Menjadi shalehah
adalah kebanggaan tersendiri bagi muslimah
Ada yang
sangat senang dengan pakaian wajibnya yang menutupinya dengan baik
Walaupun
terasa aneh dan panas, tapi mereka sadar bahwa neraka lebih panas
Apabila mereka
membuka auratnya kepada yang bukan mahram
Akan tetapi
penampilan yang syar’i saja belum cukup saudariku
Apa jadinya
apabila engkau berpakaian syar’i tapi masih rajin upload foto selfi?
Apa jadinya
apabila engkau sudah menggunakan khimar tapi wajahmu selalu kau umbar?
Lebih parah
lagi apa jadinya kalau sudah berhijab tapi pasang foto tanpa hijab?
Ya ukhti,
jangan kira dengan berjilbab dan berpakaian syar’I maka para lelaki akan terhindar
dari fitnahmu
Jangan salah
perhitungan dalam menilai
Iblis punya
ribuan lebih cara dalam menggoda para lelaki untuk tertarik padamu
Sekalinya
pun engkau sudah bercadar, sudah menggunakan manset, sudah menggunakan handsock
dsb
Jangan
sampai wajahmu, badanmu, dirimu menjadi fitnah bagi para lelaki karena engkau
juga akan dimintai tanggung jawab terhadap fitnah tersebut
Oleh karena
itu, hiasilah penampilan syar’imu dengan suatu mahkota
Mahkota yang
akan menambah kemuliaanmu dan kehormatanmu di mata Allah dan di mata manusia
Mahkota itu
adalah Al-hayaa, sifat malu
Why is it so
important girls?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak
dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.” (HR. Ibnu Majah)
Begitu jelas
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam
memberikan teladan pada kita, bahwasanya rasa malu adalah identitas akhlaq
Islam. Bahkan rasa malu tak terlepas dari iman dan sebaliknya. Terkhusus bagi
seorang muslimah, rasa malu adalah mahkota kemuliaan bagi dirinya.
Namun sayang,
di zaman ini rasa malu pada wanita telah pudar, sehingga hakikat penciptaan
wanita yang seharusnya menjadi perhiasan dunia dengan keshalihahannya, menjadi
tak lagi bermakna. Karena mutiara tidak didapatkan dari hal yang murahan dan
mudah didapat di permukaan melainkan ia harus dicari dan terjaga secara baik di
dalam kerang. Begitu pula muslimah sejati, tidak boleh mengumbar aurat maupun kecantikanmu
di khalayak nyata maupun maya.
Di zaman ini
wanita hanya dijadikan objek kesenangan nafsu. Hal seperti ini karena perilaku
wanita itu sendiri yang seringkali berbangga diri dengan mengatasnamakan
emansipasi, mereka meninggalkan rasa malu untuk bersaing dengan kaum pria. Allah
telah menetapkan fitrah wanita dan pria dengan perbedaan yang sangat
signifikan. Tidak hanya secara fisik, tetapi juga dalam akal dan tingkah laku.
Sudah jangan
mengelak dan jangan mencari dalil pembenaran atas nas Allah ini.
Kecantikan
yang engkau umbar akan pudar akan tetapi kemuliaanmu karena rasa malu dan
penjagaanmu akan bertahan sampai engkau mampu bertahan. Jadi kalau berhadap mendapat
jodoh lewat kecantikan, maka siap-siaplah rumah tanggamu runtuh seiring dengan
pudarnya kecantikanmu.
Jadi, wahai
saudariku
Aku menasehatimu
agar menjaga rasa malu, hiasilah penampilan muslimahmu dengan rasa malu karena
inilah resep menjadi muslimah yang terhormat dan mulia di sisi Allah.
Sungguh cepat
atau lambat, engkau akan menyadari bahwa rasa malu itu lebih berharga
dibandingkan mendapatkan perhatian dari para lelaki “ga bener” karena kecantikanmu atau mendapatkan gelar karena fitnah
auratmu.
Wahai ukhti,
cintailah rasa malu sebagaimana engkau cinta kemuliaan disisi Rab-Mu.
Akhukum,
Kharisma Ridho
2 Rabiul
Awwal 1437H
0 komentar:
Posting Komentar