Jangan (mudah) Baper, Apalagi sama "Dia"
Orang yg beriman itu tidak berarti tidak akan diuji oleh Allah ta'ala. Makanya jangan baper jika diuji, apalagi bersu'udzhan.
Allah ta'ala berfirman :
"Dan
itulah dugaanmu yang telah kamu sangkakan terhadap Tuhanmu, (dugaan
itu) telah membinasakan kamu, sehingga jadilah kamu termasuk orang yang
rugi."
(QS Fushilat:23)
Dalam
hadits disebutkan bahwa Allah sesuai prasangka hambaNya. Makanya orang
beriman akan memahami agama dengan benar, karena jika jalannya benar
insyaAllah pasti ujungnya bener. Jika tidak paham cara yg benar maka
akan berujung pada kehancuran. Na'udzubillah.
Allah ta'ala berfirman :
"Apakah
manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan,
Kami telah beriman dan mereka tidak diuji?. Dan sungguh, Kami telah
menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui
orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta."
(QS
Al-ankabut :2-3). Beriman tidak berarti tidak duji. Karena ujian yg
kita alami hari ini pernah dialami orang terdahulu. Nabi diuji, sahabat
diuji, tabi'in diuji, orang2 shalih diuji.
Jangan merasa EKSLUSIF dalam ujian, seakan hanya kita yg diuji.
Ingat,
Allah tidak butuh dengan kita, tidak butuh manusia. Allah memerintahkan
kita ibadah bukan berarti butuh ibadah kita untuk memberikan manfaat
kepadaNya. Allah paling tidak butuh dengan bantuan dari selainNya. Tapi
Allah telah ciptakan surga dan neraka. Kalau memang ingin masuk surga
maka rapikan ibadah tapi kalau tidak suka maka neraka menantimu.
Allah berfirman:
"Wahai
orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu
dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah
kepada Allah agar kamu beruntung."
(QS. Ali 'Imran : 200)
Dalam
ayat tersebut, Allah memerintahkan sabar untuk siapa? Untuk orang
beriman dan sabar identik dengan ujian. Dan orang2 beriman pasti DIUJI.
DIUJI untuk mengetahui siapa diantara kalian yg jujur keimanannya dan yg
tidak. Walaupun tanpa diuji Allah pun tau tapi itu untuk memperjelas
keimanan seseorang. Layaknya seorang murid dala lembaga pendidikan maka
ada ujiannya karena untuk mengetahui statusnya.
Allah
menguji seseorang karena cinta. Jadi jangan BAPER ketika diuji. Kalau
paham dengan hakikat ujian maka seseorang tidak akan berkata "Kenapa
saya terus yg diuji, Yaa Allah". Padahal Allah telah berfirman : Kami tidak memikulkan
beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya.(QS Al-An'am : 152)
Maka kita harus
HUSNUDZHAN saja, jadi ketika diuji maka harus kita untuk MENGUATKAN
iman. Bukan malah menjauh dari Allah ta'ala. Karena Dia telah
mengabarkan :
"...Barang siapa bertakwa kepada
Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. dan Dia
memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."
(QS Ath-thalaq : 2-3)
Kebiasaan
buruk kita adalah ketika mendapat ujian adalah malahan MENJAUH DARI
ALLAH. Ini salah bro. Kuncinya "Allah yg mendatangkan ujian dan Allah
jugalah yg memberikan solusi." Makanya Yuk Bertaqwa
Allah ta'ala berfirman :
"Tetapi
barang siapa bertobat setelah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki
diri, maka sesungguhnya Allah menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha
Pengampun, Maha Penyayang."
(QS Maidah : 39)
Ujian
juga termasuk cara Allah melebur ujian. Dan orang yg beriman mengetahui
bahwa dengan ujian menuntutnya menuju taubat. Allah adalah Ghofuur dan
Rahiim, Dia akan mengampuni dan menyayangi kita. Jangan putus asa dalam
menyebar dakwah dan kebaikan sampai akhir hayat. Ampunan Allah lebih
besar dengan kemaksiatan yg kita lakukan, selama kita memohon ampun
kepada Allah.
Ketika
menyebar kebaikan misalnya menyuruh seseorang untuk berhenti merokok
tapi malah dicacimaki dan dikucilkan maka sabar dan jangan BAPER apalagi
sampai menyalahkan syariat. Hidup ini jangan mudah BAPER. Misal menyapa
teman dengan salam tapi dia tidak menjawab maka jangan BAPER. Bisa jadi
dia tidak dengar. Jangan mudah BAPER nanti nyesel. Kita berprasangka
buruk kepada orang lain itu minta maafnya susah maka tabayyun
(konfirmasi)
Allah ta'ala berfirman :
"Tuhanmu
lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang yang baik,
maka sungguh, Dia Maha Pengampun kepada orang yang bertobat."
(QS Al-isra : 25)
Dalam
ayat ini disimpulkan bahwa orang dikatakan baik jika diuji dia taubat.
Dan dikatakan tidak baik jika diuji malah komplain. Karena itu adalah
PRASANGKA BURUK kepada Allah. Ujian berat yg kita alami sikapi dengan
ilmu syari bukan perasaan.
Yuk ujian jangan
dibaperin. Tidak mungkin ada asap tanpa ada api. Semua ada hukum sebab
dan akibat. Jika diuji, ingat-ingat dosa kita, muhasabah diri lalu
BERTAUBAT.
Semoga Allah menjaga kita agar dalam kebaikan
Akhukum Kharisma Ridho Husodo
(Ringkasan Kajian ~ Ustadz Subhan Bawazier~ )
0 komentar:
Posting Komentar